PENUTUP
Ibu
suma memeluk anaknya erat-erat sambil menangis terharu begitu mendapatkan
anaknya telah
kembali setelah berpisah tanpa kabar berita. “Ibu menunggumu sejak
tadi pagi,” kata Ibu Suma memandang dalam-dalam anaknya.
“Ibu
tahu aku akan kembali?” tanya Suma.
“Bung
Kondang yang menyampaikan bahwa sebentar lagi kau akan tiba di rumah. Ia
menceriterakan semua hal tentang dirimu. Ibu sangat lega mendengarnya. Ia juga
menyerahkan barang titipanmu sebuah tempayan yang ibu sendiri tidak tahu apa
isinya,” kata Ibu Suma membimbing
anaknya masuk ke kamar.
“Maksud
ibu, Bung Kondang pengusaha besar yang terkenal itu?”
“Ya,
kira-kira dialah. Jika melihat penampilannya memang sepertinya ia orang yang
kaya raya,” jawab ibunya.
Mereka
bersama-sama membuka isi tempayan tersebut, dan astaga isinya adalah emas dan
berbagai perhiasan mahal. Ibu dan anak terperanjat. Ibu suma memberondong
anaknya dengan berbagai pertanyaan, bagaimana ia mendapatkan benda ini. Suma
hanya diam terpaku tidak percaya bahwa emas dan
perhiasan di hadapannya adalah miliknya, sebelum akhirnya ia sadar dan meyakini
inilah pembayaran yang berlipat ganda dari harta benda yang telah diinfakkan
oleh ayahnya. Ia bersujud ke lantai dan mengucapkan,
“Alhamdulillah.”
Catatan :
Terimakasih
kepada Orang tua yang kami hormati, Bapak H. Syamsu Alam Opu Daeng Mamala
sebagai sumber ceritera yang pernah dituturkannya kepada kami. Saya hanya
menulis kembali dan mengatur alur ceritera agar lebih sesuai dengan tuntutan alur naskah ceritera.
0 komentar:
Posting Komentar