LUBANG MAUT RENGGUT 17 NYAWA PEZIARAH MAKAM DALEM CIKUNDUL

Rabu, 11 Maret 2015


Pada Hari Rabu, 27 Februari 2013 sekitar pukul 07.30 WIB sebuah mobil Nissan, Bus Pariwisata PO.Mustika Mega Utama dengan flat kuning bernomor kendaraan F-7263-K mengangkut 82 orang penumpang berangkat dari Desa Sukajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor menuju Desa Cikundul, Kabupaten Cianjur  untuk melakukan wisata ziarah ke makam Bupati Cianjur pertama Raden Aria Wira Tanu bin Aria Wangsa Goparana yang mendapat julukan Dalem Cikundul. Warga Desa Sukajaya telah menjadikan wisata ziaran ke makam Dalem Cikundul sebagai kegiatan rutin tahunan. Makam Dalem Cikundul, sudah sejak lama dikenal sebagai obyek wisata ziarah. Dalem Cikundul, konon tergolong kepada syuhada sholihin yang ketika masih hidup dan kemudian menjadi dalem dikenal luas sebagai pemeluk agama Islam yang taat dan penyebar agama Islam.


Mobil Bus PO Mustika Mega Utama yang telah menjadi langganan warga itu, kali ini disesaki oleh penumpang. yang hanya berkapasitas 59 tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk supir tentunya. Rombongan peziarah yang 59 orang sebenarnya sudah cukup untuk menyewa satu Bus. Namun kemudian ada beberapa rombongan yang membawa serta anak-anaknya, ada yang dipangku dan ada yang berdiri di lorong sehingga total muatan Bus PO. Mustika Mega Utama berjumpah 81 orang. Sepanjang perjalanan seisi bus riuh oleh celoteh penumpang yang senang akan kembali berziarah ke makam Dalem Cikundul. Sekitar pukul 09.00 WIB Bus sempat berhenti selama kurang lebih 30 menit untuk beristirahat di salah satu SPBU di Desa Leuwiliang sebelum kemudian kendaraan melanjutkan perjalanan ke Desa Cikundul.

Kurang lebih dua jam perjalanan mobil bus Mustika Mega Utama berikut rombongan yang dibawanya telah memasuki daerah Kabupaten Cianjur, tepatnya di KM. 87 Jalan Raya Puncak – Ciloto. Saat itu jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. seharusnya panas terik, tetapi mentari malu-malu menampakkan diri dan bersembembunyi dibalik kabut tipis. Cuaca agak mendung  tetapi tak turun hujan. Bus melintasi ruas jalan dengan geometri jalan yang menurun dan menikung. Sesungguhnya sopir Bus Mustika Mega Utama belum mengenal persis situasi jalan di jalur ini mengingat bahwa inilah untuk pertama kalinya ia melintas di jalur Jalan Raya Puncak – Ciloto. 

Lalu lintas saat itu agak legang dan tidak macet sehingga supir tetap menjalankan kendaraannya dengan kecepatan yang sama di sepanjang jalur KM. 87 . Tiba-tiba dalam jarak yang semakin dekat supir melihat ada lubang di sisi kiri jalan dan karena itu ia membanting stir ke arah kanan merapat pada garis marka jalan kemudian berusaha untuk masuk kembali ke jalur kiri. Tetapi kemudian Sang Supir melihat ada lagi lubang yang lebih besar di bagian kiri jalan agak ke tengah sehingga supir kembali membanting stir ke arah kanan jalan dan kemudian kembali membanting stirnya untuk masuk ke jalur kiri. tetapi apa lacur kostur jalan setelah itu menikung ke arah kanan sehingga mobil Bus mulai kehilangan kendali. Teriakan beberapa penumpang untuk berhati-hati dan meminta supir melakukan pengereman tidak banyak membantu.

“DUBRAAKK”  Suara benturan itu terdengar keras dan beberapa orang pengunjung warung yang ada di sekitar kejadian berhambur keluar untuk melihat apa yang terjadi. Mobil Bus PO Mustika Mega Utama hancur berkeping setelah menabrak dinding tebing berbatu di sisi kiri. Mobil bus yang tak lagi berbentuk itu miring ke kiri dimana ban depan dan belakangnya masuk ke dalam got di tepi tebing. Jerit histeris dan tangis penumpang terdengar memilukan. Sementara penduduk setempat tidak punya keberanian untuk melakukan evakuasi karena khawatir mobil kemungkinan sewaktu-waktu dapat meledak. Beruntunglah pihak kepolisian cepat berada di lokasi untuk melakukan evakuasi dan mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang.

Akibat kecelakaan ini diketahui 15 orang meninggal di tempat kejadian dan dua orang meninggal pada saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, 26 orang luka berat dan 32 orang luka ringan, dan sisanya 7 orang Alhamdulillah tidak mengalami luka fisik tetapi mungkin akan menyimpan trauma panjang atas kejadian tersebut. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) setelah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat segera melakukan investigasi menyeluruh. Ada investigator yang memeriksa kendaraan untuk memastikan fungsi tiap-tiap komponennya, ada juga investigator yang memeriksa kostur jalan dan rambu-rambu peringatan, serta invistigator lain yang melakukan wawancara terhadap saksi -saksi.

Hasil pemeriksaan terhadap kendaraan membuktikan bahwa bodi kendaraan, kerangka bodi, roda, sistem rem, dan sistem kemudi cukup baik dan layak pakai. Hanya saja karena penggunaan rem yang berulang-ulang dalam waktu yang panjang mengakibatkan timbulnya panas yang tinggi dan menyebabkan lengketnya kanvas rem terhadap tromol, sehingga terjadi blocking pada roda belakang kiri.

Adapun jalan disepanjang KM. 87 Jalan Raya Puncak – Ciloto telah dilengkapi rambu-rambu peringatan untuk berhati-hati, ada tikungan, jalan licin serta garis marka jalan yang cukup jelas dan tegas. Hanya saja kondisi menurun landai dan tikungan serta jalan yang berlubang-lubang dan adanya galian yang tidak segera dilakukan penutupan berpotensi besar membahayakan pengemudi. Berdasarkan keterangan saksi saksi diketahui bahwa lubang-lubang tersebut telah cukup lama dan belum ada perbaikan. Saksi pemaparkan bahwa sebelum kecelakaan PO. Mustika Mega Utama telah terjadi beberapa kecelakaan yang disebabkan oleh lubang-lubang tersebut. Lubang itulah yang merenggut 17 nyawa peziarah makam Dalem Cikundul. Para korban itu tidak lagi dapat berziarah, kini giliran para korban yang diziarahi oleh para keluarga dan kerabat mereka.

Malang memang tak dapat ditolak, tetapi kecelakaan sesungguhnya dapat dicegah dan dihindari jika saja supir Bus PO. Mustika Mega Utama mengenal medan jalan yang dilalui dan bersikap waspada serta berhati-hati melintas pada jalan yang belum ia kenali. Sehingga jika ada situasi yang tidak aman (unsafety situation), Sang Supir dapat bereaksi dan bertindak lebih safety.  Bagaimanapun seorang supir angkutan umum harus menyadari bahwa disamping menjaga keselamatan diri dan kendaraannya, keselamatan para penumpangnya hendaknya menjadi prioritas perhatiannya. Sang Supir boleh-boleh saja percaya diri dengan kemampuan dan keterampilannya, tetapi semua itu harus diimbangi dengan pengetahuan akan kostur jalan yang ia lintasi dan kondisi kendaraan yang dibawanya dengan memperhatikan segala rambu peringatan dan batas kecepatan yang ditentukan.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di tempat yang sama dengan penyebab yang sama, maka pada rilis laporan final Komite Nasional Keselamatan Transportasi telah merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait, antara lain kepada Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum agar segera memperbaiki ruas jalan yang berlubang sepanjang 500 meter sebelum dan sesudah lokasi terjadinya kecelakaan, serta segera melakukan penutupan terhadap lubang galian yang dilakukan pada saat perbaikan jalan. Ada ketentuan umum yang kadang lalai dilakukan, yaitu perlunya papan peringatan yang mengingatkan pengemudi bahwa di suatu titik jalan ada lubang atau pekerjaan perbaikan jalan.

Keberadaan KNKT sebagai lembaga yang berwenang menginvestigasi penyebab suatu kecelakaan transportasi di Indonesia  telah mendapat tempat dan diterima dengan baik oleh stake holder. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh KNKT direspon positif baik dan dalam banyak hal ditindaklanjuti oleh regulator maupun operator. Setelah KNKT selesai mengivestigasi penyebab kecelakaan Bus PO. Mustika Mega Utama yang menabrak tebing di KM. 87 Jalan Raya Puncak – Ciloto karena berusaha menghindari lubang, maka pihak Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum segera memperbaiki dan menambal lubang-lubang di sepanjang area kecelakaan.


0 komentar:

Posting Komentar