Pada Hari Rabu, 27 Februari
2013 sekitar pukul 07.30 WIB sebuah mobil Nissan, Bus Pariwisata PO.Mustika
Mega Utama dengan flat kuning bernomor kendaraan F-7263-K mengangkut 82 orang
penumpang berangkat dari Desa Sukajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor
menuju Desa Cikundul, Kabupaten Cianjur
untuk melakukan wisata ziarah ke makam Bupati Cianjur pertama Raden Aria
Wira Tanu bin Aria Wangsa Goparana yang mendapat julukan Dalem Cikundul. Warga
Desa Sukajaya telah menjadikan wisata ziaran ke makam Dalem Cikundul sebagai
kegiatan rutin tahunan. Makam Dalem Cikundul, sudah sejak lama dikenal sebagai
obyek wisata ziarah. Dalem Cikundul, konon tergolong kepada syuhada sholihin
yang ketika masih hidup dan kemudian menjadi dalem dikenal luas sebagai pemeluk
agama Islam yang taat dan penyebar agama Islam.
Mobil Bus PO Mustika Mega
Utama yang telah menjadi langganan warga itu, kali ini disesaki oleh penumpang.
yang hanya berkapasitas 59 tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk supir
tentunya. Rombongan peziarah yang 59 orang sebenarnya sudah cukup untuk menyewa
satu Bus. Namun kemudian ada beberapa rombongan yang membawa serta
anak-anaknya, ada yang dipangku dan ada yang berdiri di lorong sehingga total
muatan Bus PO. Mustika Mega Utama berjumpah 81 orang. Sepanjang perjalanan
seisi bus riuh oleh celoteh penumpang yang senang akan kembali berziarah ke
makam Dalem Cikundul. Sekitar pukul 09.00 WIB Bus sempat berhenti selama kurang
lebih 30 menit untuk beristirahat di salah satu SPBU di Desa Leuwiliang sebelum
kemudian kendaraan melanjutkan perjalanan ke Desa Cikundul.
Kurang lebih dua jam
perjalanan mobil bus Mustika Mega Utama berikut rombongan yang dibawanya telah
memasuki daerah Kabupaten Cianjur, tepatnya di KM. 87 Jalan Raya Puncak –
Ciloto. Saat itu jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. seharusnya panas terik, tetapi
mentari malu-malu menampakkan diri dan bersembembunyi dibalik kabut tipis.
Cuaca agak mendung tetapi tak turun
hujan. Bus melintasi ruas jalan dengan geometri jalan yang menurun dan
menikung. Sesungguhnya sopir Bus Mustika Mega Utama belum mengenal persis
situasi jalan di jalur ini mengingat bahwa inilah untuk pertama kalinya ia
melintas di jalur Jalan Raya Puncak – Ciloto.
Lalu lintas saat itu agak
legang dan tidak macet sehingga supir tetap menjalankan kendaraannya dengan
kecepatan yang sama di sepanjang jalur KM. 87 . Tiba-tiba dalam jarak yang
semakin dekat supir melihat ada lubang di sisi kiri jalan dan karena itu ia membanting
stir ke arah kanan merapat pada garis marka jalan kemudian berusaha untuk masuk
kembali ke jalur kiri. Tetapi kemudian Sang Supir melihat ada lagi lubang yang
lebih besar di bagian kiri jalan agak ke tengah sehingga supir kembali
membanting stir ke arah kanan jalan dan kemudian kembali membanting stirnya
untuk masuk ke jalur kiri. tetapi apa lacur kostur jalan setelah itu menikung
ke arah kanan sehingga mobil Bus mulai kehilangan kendali. Teriakan beberapa
penumpang untuk berhati-hati dan meminta supir melakukan pengereman tidak
banyak membantu.
“DUBRAAKK” Suara benturan itu terdengar keras dan
beberapa orang pengunjung warung yang ada di sekitar kejadian berhambur keluar
untuk melihat apa yang terjadi. Mobil Bus PO Mustika Mega Utama hancur berkeping
setelah menabrak dinding tebing berbatu di sisi kiri. Mobil bus yang tak lagi
berbentuk itu miring ke kiri dimana ban depan dan belakangnya masuk ke dalam
got di tepi tebing. Jerit histeris dan tangis penumpang terdengar memilukan.
Sementara penduduk setempat tidak punya keberanian untuk melakukan evakuasi
karena khawatir mobil kemungkinan sewaktu-waktu dapat meledak. Beruntunglah
pihak kepolisian cepat berada di lokasi untuk melakukan evakuasi dan mengatur
lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang.
Akibat kecelakaan ini
diketahui 15 orang meninggal di tempat kejadian dan dua orang meninggal pada
saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, 26 orang luka berat dan 32 orang
luka ringan, dan sisanya 7 orang Alhamdulillah tidak mengalami luka fisik tetapi
mungkin akan menyimpan trauma panjang atas kejadian tersebut. Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) setelah melakukan koordinasi dengan pihak
kepolisian setempat segera melakukan investigasi menyeluruh. Ada investigator
yang memeriksa kendaraan untuk memastikan fungsi tiap-tiap komponennya, ada
juga investigator yang memeriksa kostur jalan dan rambu-rambu peringatan, serta
invistigator lain yang melakukan wawancara terhadap saksi -saksi.
Hasil pemeriksaan terhadap
kendaraan membuktikan bahwa bodi kendaraan, kerangka bodi, roda, sistem rem,
dan sistem kemudi cukup baik dan layak pakai. Hanya saja karena penggunaan rem
yang berulang-ulang dalam waktu yang panjang mengakibatkan timbulnya panas yang
tinggi dan menyebabkan lengketnya kanvas rem terhadap tromol, sehingga terjadi
blocking pada roda belakang kiri.
Adapun jalan disepanjang KM.
87 Jalan Raya Puncak – Ciloto telah dilengkapi rambu-rambu peringatan untuk
berhati-hati, ada tikungan, jalan licin serta garis marka jalan yang cukup
jelas dan tegas. Hanya saja kondisi menurun landai dan tikungan serta jalan
yang berlubang-lubang dan adanya galian yang tidak segera dilakukan penutupan
berpotensi besar membahayakan pengemudi. Berdasarkan keterangan saksi saksi
diketahui bahwa lubang-lubang tersebut telah cukup lama dan belum ada
perbaikan. Saksi pemaparkan bahwa sebelum kecelakaan PO. Mustika Mega Utama
telah terjadi beberapa kecelakaan yang disebabkan oleh lubang-lubang tersebut.
Lubang itulah yang merenggut 17 nyawa peziarah makam Dalem Cikundul. Para
korban itu tidak lagi dapat berziarah, kini giliran para korban yang diziarahi
oleh para keluarga dan kerabat mereka.
Malang memang tak dapat
ditolak, tetapi kecelakaan sesungguhnya dapat dicegah dan dihindari jika saja
supir Bus PO. Mustika Mega Utama mengenal medan jalan yang dilalui dan bersikap
waspada serta berhati-hati melintas pada jalan yang belum ia kenali. Sehingga
jika ada situasi yang tidak aman (unsafety situation), Sang Supir dapat
bereaksi dan bertindak lebih safety. Bagaimanapun seorang supir angkutan umum harus
menyadari bahwa disamping menjaga keselamatan diri dan kendaraannya,
keselamatan para penumpangnya hendaknya menjadi prioritas perhatiannya. Sang
Supir boleh-boleh saja percaya diri dengan kemampuan dan keterampilannya,
tetapi semua itu harus diimbangi dengan pengetahuan akan kostur jalan yang ia
lintasi dan kondisi kendaraan yang dibawanya dengan memperhatikan segala rambu
peringatan dan batas kecepatan yang ditentukan.
Untuk mencegah terjadinya
kecelakaan serupa di tempat yang sama dengan penyebab yang sama, maka pada
rilis laporan final Komite Nasional Keselamatan Transportasi telah
merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait, antara lain kepada Direktorat
Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum agar segera memperbaiki ruas
jalan yang berlubang sepanjang 500 meter sebelum dan sesudah lokasi terjadinya
kecelakaan, serta segera melakukan penutupan terhadap lubang galian yang
dilakukan pada saat perbaikan jalan. Ada ketentuan umum yang kadang lalai
dilakukan, yaitu perlunya papan peringatan yang mengingatkan pengemudi bahwa di
suatu titik jalan ada lubang atau pekerjaan perbaikan jalan.
Keberadaan KNKT sebagai
lembaga yang berwenang menginvestigasi penyebab suatu kecelakaan transportasi
di Indonesia telah mendapat tempat dan diterima dengan baik oleh stake
holder. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh KNKT direspon positif baik dan dalam
banyak hal ditindaklanjuti oleh regulator maupun operator. Setelah KNKT selesai
mengivestigasi penyebab kecelakaan Bus PO. Mustika Mega Utama yang menabrak
tebing di KM. 87 Jalan Raya Puncak – Ciloto karena berusaha menghindari lubang,
maka pihak Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum segera
memperbaiki dan menambal lubang-lubang di sepanjang area kecelakaan.
0 komentar:
Posting Komentar