Hadirkan tahun yang silam
Sejak pagi tadi, para tetangga sibuk memperbincangkan dan memersiapkan berbagai kegiatan menyambut tahun baru 2013. Mereka telah membeli petasan, kembang api, dan berbagai bentuk trompet. Ada juga yang membeli ikan, jagung, minuman sebagai persiapan menyambut tahun baru 2013. Aku sendiri yang tidak memahami apa arti dan makna sesungguhnya dari peringatan tahun baru, hanya membeli persiapan makan malam sebagaimana makan-makan sebelumnya dan sedikit kemilan sebagai teman menonton acara televisi yang kali ini banyak menyajikan hiburan secara live, baik siaran langsung dari karnaval ancol, panggung hiburan di jalan thamrin dan Sudirman, serta liputan perayaan tahun baru di beberapa wilayah Indonesia.
Sebenarnya apa yang mereka peringatkan ? Apa yang mereka rayakan ? Apa yang mereka pestakan ? Adakah mereka merayakan selesainya tahun 2012, ataukah mereka merayakan tibanya tahun 2013 ? Lalu apa yang istimewa dengan berlalunya 2012 dan tibanya 2013 ? Pertanyaannya sederhana, tetapi aku kok sulit sekali menemukan jawabannya. Apakah aku terlalu dungu untuk memahami arti tahun baru, ataukah mereka yang tidak tahu apa yang mereka lakukan dengan membuang waktu di jalan-jalan, mengganti uang-uang mereka dengan letusan dan sinar kembang api yang berpijar sesaat di angkasa.
Ketika detik akhir 2012 berlalu dan detik awal 2013 tiba, mereka melonjak gembira, bersorak dan saling bersalaman mengucapkan, “Selamat Tahun Baru”. Aku curiga, jangan-jangan mereka ini khawatir, gelisah dan was-was bahwa 2013 tidak akan tiba dimana kalender waktu terhenti di menit akhir tahun 2012. Dan ketika detik awal 2013 tiba mereka gembira dan bersuka cita karena apa yang mereka khawatirkan tidak terjadi.
Sungguh aku tidak mengerti dan mungkin sebaiknya aku tidak perlu mengerti. Hal penting yang segera aku lakukan adalah menurunkan kalender tahun 2012 dan menggantikannya dengan kalender 2013. Mungkin inilah yang aku peringati, aku rayakan, aku pestakan di rumah bersama keluarga, yaitu ceremonial penurunan kalender 2012 dan pemasangan kalender 2013.
Jakarta, 1 Januari 2013
Sejak pagi tadi, para tetangga sibuk memperbincangkan dan memersiapkan berbagai kegiatan menyambut tahun baru 2013. Mereka telah membeli petasan, kembang api, dan berbagai bentuk trompet. Ada juga yang membeli ikan, jagung, minuman sebagai persiapan menyambut tahun baru 2013. Aku sendiri yang tidak memahami apa arti dan makna sesungguhnya dari peringatan tahun baru, hanya membeli persiapan makan malam sebagaimana makan-makan sebelumnya dan sedikit kemilan sebagai teman menonton acara televisi yang kali ini banyak menyajikan hiburan secara live, baik siaran langsung dari karnaval ancol, panggung hiburan di jalan thamrin dan Sudirman, serta liputan perayaan tahun baru di beberapa wilayah Indonesia.
Sebenarnya apa yang mereka peringatkan ? Apa yang mereka rayakan ? Apa yang mereka pestakan ? Adakah mereka merayakan selesainya tahun 2012, ataukah mereka merayakan tibanya tahun 2013 ? Lalu apa yang istimewa dengan berlalunya 2012 dan tibanya 2013 ? Pertanyaannya sederhana, tetapi aku kok sulit sekali menemukan jawabannya. Apakah aku terlalu dungu untuk memahami arti tahun baru, ataukah mereka yang tidak tahu apa yang mereka lakukan dengan membuang waktu di jalan-jalan, mengganti uang-uang mereka dengan letusan dan sinar kembang api yang berpijar sesaat di angkasa.
Ketika detik akhir 2012 berlalu dan detik awal 2013 tiba, mereka melonjak gembira, bersorak dan saling bersalaman mengucapkan, “Selamat Tahun Baru”. Aku curiga, jangan-jangan mereka ini khawatir, gelisah dan was-was bahwa 2013 tidak akan tiba dimana kalender waktu terhenti di menit akhir tahun 2012. Dan ketika detik awal 2013 tiba mereka gembira dan bersuka cita karena apa yang mereka khawatirkan tidak terjadi.
Sungguh aku tidak mengerti dan mungkin sebaiknya aku tidak perlu mengerti. Hal penting yang segera aku lakukan adalah menurunkan kalender tahun 2012 dan menggantikannya dengan kalender 2013. Mungkin inilah yang aku peringati, aku rayakan, aku pestakan di rumah bersama keluarga, yaitu ceremonial penurunan kalender 2012 dan pemasangan kalender 2013.
Jakarta, 1 Januari 2013
0 komentar:
Posting Komentar