Prosesi
akad nikah dan resepsi adalah hari-hari terpanjang yang sangat membahagiakan
dan melelahkan. Dua pasang anak manusia dipersandingkan di pelaminan. Mereka
bak raja dan ratu duduk di singgasana yang dihiasi berbagai Pernik-pernik
keindahan. Hanya mereka berdua yang tahu bagaimana bahagianya hati dipersatukan
dan disaksikan oleh para undangan yang mendapat kehormatan untuk memberikan
restu dan memanjatkan doa bagi kelangsungan kehidupan rumah tangganya yang
baru.
Kelelahan
hanyalah satu hal yang harus mereka jalani dengan senang hati dan bahagia.
Sehingga hari-hari panjang serasa begitu singkat berlalu. Kalau saja bukan
hari-hari mereka, manalah mungkin mereka bersedia duduk manis berjam-jam, lalu berkali-kali
berdiri menyambut ucapan selamat dari keluarga, kerabat, handai taulan dan para
undangan dengan memaksakan senyum yang dilebarkan. Semua hal yang melelahkan
tersebut mereka lakukan, karena dalam pikiran mereka adalah sebuah penantian
ritual yang bernama, malam pertama.
Malam
pertama selalu menjadi hal yang istimewa bagi pasangan yang telah sah menjadi
suami istri. Malam pertama adalah torehan kesan yang akan mereka bawa dalam
ingatan sepanjang usia kebersamaan mereka. Karena itu setiap orang selalu
mempersiapkan malam pertama dengan sebaik-baiknya dan dengan perencanaan yang
sematang-matangnya. Tidak jarang pasangan menjadi demikian gelisah memasuki
malam pertama. Kegelisahan yang lahir dari ceritera-ceritera malam pertama yang
pernah mereka baca dan dengar. Tidak jarang pasangan menjadi demikian khawatir
menikmati malam pertama. Kekhawatiran yang lahir dari ceritera-ceritera
kegagalan malam pertama yang mereka pernah baca dan dengar, walau mereka telah
mempersiapkan segala sesuatunya. Menunggu hasil akhir memang selalu diwarnai
kegelisahan dan kekhawatiran.
Agar
anda tidak dihinggapi kegelisahan dan kekhawatiran yang berlebihan, ada hal-hal
yang perlu anda lakukan secara benar dan terencana. Tidak baik menikmati malam pertama
ketika kondisi fisik kita terjajah oleh kelelahan. Tidak baik menikmati malam
pertama dengan rasa gelisah dan khawatir. Tidak baik menikmati malam pertama
ketika salah satu dari keduanya belum siap. Janganlah memberi kesan seolah-olah
kalian menuntut pengertian keluarga untuk privacy malam pertama kalian. Malam
pertama memang penting dan teramat istimewa, tetapi keberadaan keluarga besar
kalian juga tidak kalah penting dan istimewanya. Oleh karena itu beri ruang dan
waktu bagi keluarga besarmu untuk bercengkeramah seusai pesta yang melelahkan.
Jangan terburu-buru untuk menikmati malam pertama. Biarkan waktu berjalan agak
melambat hingga tiba pada waktu jam tidur seumumnya. Pastikan waktu bersama
keluarga besarmu telah tercukupi dan kini adalah waktu bagi kalian dan keluarga
yang lain menuju peristirahatannya.
Kalian
perlu mengendorkan urat-urat syaraf yang menegang dengan cara mandi dan
berendam air hangat. Tidak apa-apa jika ingin berlama-lama di kamar mandi,
untuk memastikan bahwa diri kalian sudah kembali fress dan dapat menjalani
malam-malam dengan perasaan lebih relax. Diancurkan minum beras kencur dan telur ayam kampung setengah
matang, atau suplemen pemulih stamina. Jika keluarga tidak menyiapkan atau anda
terlupa, cukuplah dengan meminum the manis yang hangat.
Hal yang tidak kalah penting adalah kesiapan kamar
pengantin mempelai. Kamar pengantin diharapkan dipenuhi warna-warna yang lebih
soft. Dalam kamar pengantin cukup ada sebuah tempat tidur dan meja kecil.
Adapun pakaian ganti sudah tersedia di gantungan, yaitu baju tidur yang agak
tipis dan adem. Di atas meja kecil tersedia air putih, buah-buahan, pengharum
mulut, dan handuk kecil. Matikan handphone, ini bukan saatnya untuk berhubungan
dengan dunia di luar kamar. Kecuali handphone akan anda peRgunakan untuk
memutar lagu-lagu romantic, instrumentalia music hawaian.
Rebahkan badan anda di Kasur dengan posisi menghadap
langit-langit kamar. Luruskan kedua kaki dan tangan anda sehingga benar-benar
dalam keadaan relax. Jika anda takut atau tidak terbiasa dengan kegelapan,
pakai saja lampu tidur lima watt yang posisinya jangan berada di atas,
sebaiknya di dinding. Pejamkan mata, dan lupakan semua prosesi yang telah anda
jalani seharian penuh. Insya Allah anda akan terlelap hingga azan subuh dari Menara
masjid membangunkan kalian. Ketika matahari pagi malu-malu menampakkan dirinya
di ufuk timur, cahaya merah saga akan membangun kesadaran bahwa kalian telah
hidup sebagai sepasang suami istri.
Sesungguhnya Malam Pertama tidak harus di malam pertama.
Malam Pertama bisa di malam kedua, bahkan bisa pula di malam-malam berikutnya. Sedia payung sebelum hujan. Tetapi jika anda mengundang hujan, tetaplah di kamar.
0 komentar:
Posting Komentar