MENYAMBUT KEHADIRAN SURAT KABAR INDONESIA HEBAT

Minggu, 09 November 2014


Sepulang dari menghadiri Inhouse Training Teknik investigasi Kecelakaan Jalan yang diadakan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bekerjasama dengan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (Poltran) di Hotel Novotel Solo, 4 s.d. 7 November 2014 dimana saya berkenan memberikan materi tentang Media Handling. Hari ini, senin 10/11/2014 di meja saya tergeletak sebuah surat kabar diantara surat kabar lainnya yang tampaknya baru pertama kali aku lihat.

Surat kabar ”Indonesia Hebat ” yang perwajahannya didominasi warna merah persis seperti wajah surat kabar harian ”Rakyat Merdeka”. Tidak jelas surat kabar ini akan terbit harian atau mingguan, tetapi yang ada di mejaku adalah Edisi ke-2/Th.I/Nopember 2014. Penyebutan edisi biasanya adalah untuk surat kabar yang terbit secara periodik. SK Indonesia Hebat mengusung tema, ” Dari Rakyat Oleh Rakyat Untuk Rakyat” walaupun tanpa malu mengatakan diri sebagai surat kabar  (pemerintah) yang akan mensosialisasikan program dan kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

 
Harus diakui bahwa di era reformasi setelah Departemen Penerangan dihapuskan, pemberitaan pers nyaris tidak berpihak pada pemerintah, tetapi tidak juga sungguh-sungguh berpihak pada kepentingan publik. Pemberitaan media massa cenderung mengikuti kehendak politik pemilik media dan kenyataan seperti itu terpampang telanjang di berbagai media. Mungkin gambaran fenomena yang demikian itu mendorong para relawan Jokowi-JK yang tergabung dalam Gerakan Nasional Komunitas Indonesia Baru (GNKIB) menerbitkan Surat Kabar, ”Indonesia Hebat” ini. Mereka yang mengawaki media ini juga tidak tanggung-tanggung dimana Dewan Pembinanya adalah H. Tjahyo Kumolo, SH, MH, yang sekarang adalah Menteri Dalam Negeri Kabinet Indonesia Kerja. Sedangkan Pemimpin umum dan Pemimpin Redaksinya adalah Mohammad ZD Nagaria dengan deretan redaktur pelaksana; Supriono, Su’ud Badjeber, dan Firsen Saleh yang dibantu oleh beberaopa orang dewan redaksi yang telah malang melintang di dunia jurnalistik.

Misi yang diemban Surat Kabar ”Indonesia Hebat” ini jelas ternyatakan dalam Tajuk Rencana-nya, halaman 3 yang berjudul, ”Indonesia Hebat Di Bawah Kepemimpinan Jokowi-JK”.
Pada Paragraf 6 s.d. 8 tertulis, :

”Program kerja pemerintah yang dipimpin Jokowi-JK diharapkan dapat didukung oleh seluruh elemen bangsa Indonesia, termasuk peran media surat kabar dan media elektronik yang memberi kontribusi informasi kepada pihak penguasa, baik di pusat maupun di berbagai daerah.

Yang patut diperhatikan oleh pihak pemerintah di bawah pimpinan Jokowi-JK, apapun program kerja yang dilaksanakan bisa menjadi nihil, tidak berarti, ”panggang jauh dari” dan tidak mempunyai gaung apa apa, jika tidak didukung oleh sebuah media yang membantu mensosialisasikan program program pemerintah Jokowi-JK. Nah, lahirnya surat kabar Indonesia Hebat yang dibidani para relawan pendukung Jokowi-JK, diharapkan dapat membantu sosialisasi program pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.

Tanpa dukungan sebuah media yang kuat dan mendukung program pemerintah Jokowi-JK, maka program kerja sehebat dari apapun dari pemerintah kita bisa tidak tersampaikan kepada masyarakat, sehingga terjadilah ”rantai putus” informasi yang tidak kita inginkan bersama.”

Benar saja, Surat kabar Indonesia Hebat yang terbit 12 halaman ini hampir seluruhnya memuat kegiatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta berbagai kegiatan dan pandangan para menteri Kabinet Kerja. head line edisi kedua ini menampilkan peluncuran Kartu Sakti Presiden Jokowi. Berita lain pada halaman depan adalah kegiatan Mendagri Tjahyo Kumolo, MenPAN-RB Yuddy Crisnandi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Pada halaman dalam bertaburan berbagai kegiatan para menteri Kabinet Kerja. Hampir semua menteri mendapat tempat pemberitaan di surat kabar Indonesia Hebat ini. Media ini juga menyediakan ruang publik berupa rubrik ”Kata Mereka” semacam Surat Pembaca dan ruang opini di halaman 3 dan halam 10 tetapi masih didominasi oleh opini dari kalangan relawan Jokowi dan Gerakan Nasional Komunitas Indonesia Baru (GNKIB).

Setelah menelusuri lembar perlembar beberapa kali, pada edisi ke-2/Th.I/ Surat Kabar Indonesia Hebat ini, saya tidak mendapatkan pemberitaan tentang Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Mungkin saja belum ada awak SK Indonesia Hebat yang ngendon atau mangkal di kantor Kemenko Polhukam, atau mungkin juga awak SK Indonesia Hebat belum sempat melakukan liputan ataupun wawancara dengan Menko Polhukam. Saya hanya berpikir bahwa sebagai Surat kabar yang baru dilahirkan, SK Indonesia Hebat mungkin masih kekurangan sumber daya untuk melakukan peliputan di semua kementerian Kabinet Indonesia Kerja. Oleh karena itu, jika kementerian peduli dan ingin mengembangkan surat kabar Indonesia Hebat sebagai media penyampaian program-program pemerintah, maka perlu adanya dukungan nyata dari tiap kementerian untuk mensupport pemberitaan dan tidak hanya sekedar menunggu datangnya tenaga peliput dari surat kabar Indonesia Hebat. Untuk itu, setiap kementerian perlu menyiapkan beberapa reporter bayangan yang bertugas melakukan liputan di kementeriannya masing masing untuk mensupport isi pemberitaan surat kabar Indonesia Hebat.

Bangsa Indonesia tentu berharap surat kabar Indonesia Hebat ini dapat diterima oleh publik sebagai media alternatif ketika media mainstream tampak pelit melakukan liputan positif kegiatan kementerian. Kita tentu berharap surat kabar Indonesia Hebat ini dapat bertahan di tengah bersaing industri media yang ada saat ini. Bravo...Selamat Bekerja surat kabar Indonesia Hebat.

Zulkomar 
Jakarta, 10/11/2014

0 komentar:

Posting Komentar