DIRIMU ADALAH KEBIASAANMU

Sabtu, 08 Maret 2014




Kebiasaan berasal dari kata “biasa”. Biasa artinya seperti sediakala atau seperti yang sudah-sudah. Sedangkan “biasanya” adalah sesuatu yang menunjukkan bahwa hal itu sudah menurut kebiasaan. Jadi kebiasaan adalah sesuatu yang kita lakukan secara periodik dan menuntut pemakluman orang lain untuk memahami bahwa, “Itulah Kita”

Sadar ataupun tidak setiap kita memiliki kebiasaan. Antara satu individu dengan individu lainnya mungkin saja memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dan mungkin juga kebiasaan yang sama. Hal itu dimungkinkan karena setiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda terhadap sesuatu hal yang sama, dan juga kecenderungan yang sama terhadap hal yang berbeda-beda. Manusia dalah makhluk yang secara niscaya memiliki kebebasan (free will). Dengan kebebasan tersebut ia memiliki hak untuk menentukan pilihan-pilihan serta kecenderungan sendiri-sendiri untuk menentukan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Pilihan atas kebiasaan itu mungkin dianggap baik bagi seseorang, tapi belum tentu demikian bagi orang lain. 

Kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan dalam keseharian adalah simbol bagaimana kita memperlakukan diri sendiri dan bagaimana cara kita memandang hidup ini. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang sesungguhnya tidak lain daripada bentuk komunikasi non verbal yang disampaikan kepada orang lain tentang bagaimana seseorang ingin diperlakukan oleh orang lain. Jelasnya, kebiasaan-kebiasaanmu adalah cerminan sesungguhnya tentang siapa dirimu. Jika ingin mempelajari seseorang, amati saja kebiasaan-kebiasaannya.

Saya tidak akan berbicara soal kebiasaan baik dan kebiasaan buruk apalagi kepada orang-orang yang memiliki kebiasaan itu. Pembicaraan soal baik atau tidaknya suatu kebiasaan seseorang hanya akan menghadirkan perdebatan tanpa ujung. Padahal kita semua sepakat bahwa perdebatan tanpa ujung adalah kebiasaan yang buruk. Tetapi jauh lebih buruk jika anda tidak berbicara terhadap sesuatu yang menuntut anda harus memberikan kontribusi dalam suatu pembicaraan.

Bung Komar

0 komentar:

Posting Komentar