TERJUN KE SUNGAI BATANG GADIS

Rabu, 14 September 2016
Sungai Batang Gadis merupakan sungai utama terpanjang dan terbesar di kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Panjang aliran sungainya menjelajahi hampir seluruh kabupaten madina, mulai dari hulu di Ulu Pakantan Muara Sipongi melewati beberapa kecamatan sampai akhirnya bermuara di Kecamatan Batang Gadis. Sungaoi ini menjadi jantung perekonomian masyarakat Madina karena menjadi sumber pengairan tanah pertanian masyarakat. Tidak heran jika masyarakat sangat menjaga keasrian sungai ini yang oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Sungai Batang Gadis.

kali ini Sungai Batang Gadis hadir sebagai cerita duka bagi catatan transportasi darat di Indonesia, khususnya bagi penduduk di provinsi Sumatera Utara. Ceritera bermula ketika pada hari Senin, 14 Maret 2011, sebuah mobil minibus Daihatsu Grand Max Luxio dengan nomor polisi BK 1394 KO berangkat dari kota Padang menuju Medan.

Mobil penumpang milik perorangan ini memuat 10 orang penumpang dengan satu sopir tanpa didampingi sopir cadangan. Padahal jarak tempuh perjalanan angkutan penumpang antar provinsi ini cukup jauh. Kondisi jalan dari Padang menuju Medan menurun dan berliku. Pada malam hari suasananya agak mencekap karena keterbatasan lampu penerang jalan. kalaupun ada cahaya, itu hanyalah lampu penerang di jalan-jalan desa yang dilalui. sedangkan kondisi lingkungan sekitar merupakan perbukitan dengan banyak pepohonan sehingga membatasi jarak pandang pengemudi.

Setelah mini bus Grand Max Luxio memasuki provinsi Sumatera Utara, tepatnya ketika berada di desa Husortolang, kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal, kondisi jalan beraspal dan menikung. Entah karena pengemudi kelelahan dan lengah, atau karena kondisi jalan yang gelap tanpa penerangan, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, mobil tiba-tiba mengarah ke kanan dan melindas gundukan tanah di sisi kanan ruas jalan. Akibatnya, mobil kehilangan kendali dan condong miring ke kanan, sementara kondisi jalan agak longsor. Rupanya gundukan tanah itu adalah sisa longsoran yang belum dibersihkan seluruhnya baik oleh pemerintah  maupun masyarakat setempat. akibatnya hanya dalam waktu singkat, mini bus Grand Mas Luxio itu terjun ke dalam sungai Batang Gadis yang saat itu kebetulan sedang pasang.

Lokasi kecelakaan naas ini jauh dari pemukiman masyarakat/penduduk. Sehingga histeria penumpang dan teriakan-teriakan dari penumpang yang berusaha menyelamatkan diri tidak terdengar oleh penduduk yang saat itu mungkin sedang lelap-lelapnya tertidur. Baru sekitar 30 menit setelah kejadian, beberapa warga masyarakat mendengar teriakan dari mereka yang selamat. Suasana di tempat kejadian demikian mencekam, walaupun cuaca cerah dan tidak turun hujan. tetapi malam yang gelap gulita membuat orang tidak tahu akan berbuat apa. Salah seorang penumpang yang selamat kemudian berinisiatif melapor ke Polsek Kotanopan sekitar pukul 02.15 WIB. Pihak kepolisian baru datang ke tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 02.30 WIB.

Atas kejadian kecelakaan ini delapan orang meninggal dunia. Satu orang dinyatakan hilang terbawa arus pasang. Korban meninggal rata-rata karena tenggelam. Saat evakuasi, hanya satu orang yang ditemukan berada di dalam kendaraan, korban lainnya ditemukan di luar kendaraan dan dalam keadaan hanyut terbawa arus. Evakuasipun sebenarnya baru dilakukan pada pagi hari ketika cuaca sudah cukup terang dan air pasang mulai surut.

Tidak banyak informasi yang dapat digali baik oleh pihak kepolisian maupun investigator dari peristiwa kecelakaan ini. Pasalnya, pengemudi yang  mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada kendaraan dan situasi dirinya justru menghilang dan terus dalam pencarian pihak kepolisian setempat. Menariknya, hasil pemeriksaan terhadap kendaraan menunjukkan semua komponen berfungsi dengan baik, sehingga KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menyimpulkan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan adalah faktor manusia. Dalam hal ini, pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan ketika menghadapi situasi darurat.

Untuk menghindari kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di lokasi tersebut, KNKT telah mengeluarkan rekomendasi kepada stake holder yang bertanggungjawab di bidang pembinaan jalan provinsi untuk menambah fasilitas rambu peringatan bagi keselamatan pengguna jalan, membersihkan pepohonan yang rimbun yang menghalangi jarak pandang pengemudi, melakukan pengecatan rambu jalan, memasang pemngaman di suisi jalan, dan yang paling utama adalah segera menambah penerangan jalan.


 

3 komentar:

  1. Abby Onety mengatakan...:

    Sungai batang hadis cukup deras aliran airnya ya kanda?

  1. Abby Onety mengatakan...:

    Sungai Batang Gadis maksudku

  1. terimakasih sudah ikut membacanya adinda Abby Onety

Posting Komentar