Esok atau besok adalah hari setelah hari
ini. Mengapa ada kosa kata ”esok” ? Itu karena hidup tidak hanya hari ini,
walaupun hidup yang kita pastikan adalah hidup yang hari ini. Banyak diantara
kita yang berpikir bahwa hidup hanyalah hari ini dan untuk hari ini. Esok
adalah sesuatu yang tak pernah ada, karena kalaupun esok tiba, maka esok akan menjelma
menjadi hari ini.
Semua adalah hari ini, sehingga jika kau
bermaksud menantikan esok, maka lakukanlah pada hari ini. Karena esok yang kau
namakan esok ketika tiba, ia tak lain adalah hari ini. Jadi, hari ini tak lain
adalah esok yang kau katakan kemarin. Sedangkan esok yang kau katakan hari ini
adaah sesuatu yang sesungguhnya tak pernah ada secara nyata.
Esok adalah penantian panjang yang tak
pernah kau temui. Setiap manusia punya daya gerak beranjak dari satu titik
menuju titik berikut. Satu titik itu adalah hari ini, sedangkan titik
berikutnya adalah hari setelah hari ini. Itu yang disepakati oleh semua pemakai
bahasa sebagai esok or tomorrow. Padahal esok yang anda temui itu tak lain adalah
hari ini. Bahasa yang paling sederhana adalah bahwa kita tidak pernah berpijak
di esok. Kita hanya berpijak pada titik hari ini ke hari ini berikutnya.
Pernah kau berjanji pada seseorang tentang
esok ?
Pernahkah kau berjanji pada dirimu
tentang esok ?
Pernahkah kau melakukan sesuatu untuk
esok ?
Pernahkah kau menunda sesuatu untuk esok
?
Pernahkah kau merencanakan sesuatu untuk
esok ?
Pernahkah kau berharap sesuatu untuk esok
?
Semua tentu saja pernah
karena semua ingin hidup dan lebih baik
untuk esok,
Pada esoklah seseorang menanam dan
menumbuhkan harapannya.
tapi pernahkah kau berpikir bahwa esok
tak pernah datang lagi ?
Apa yang akan kau lakukan sekiranya esok
sungguh tak ada lagi ?
Berpikir tentang esok adalah berpikir
tentang harapan-harapan
tetapi berpikir tentang esok bisa juga
tentang kecemasan
semua sangat tergantung bagaimana anda
hari ini.
Betapa banyak diantara kita
diteror oleh ketidakpastian esok
ditodong oleh ketidakjelasan esok
dihadang oleh ribuan tanda tanya tentang
esok
Esok itu untuk siapa ?
Kau katakan, bahkan dengan bersumpah
untuk kau dan aku.
Esok itu akan terjadi,
tetapi adakah kau di esok ?
sementara esok tak dijanjikan untuk
siapa siapa.
Tidak juga untuk kau dan aku.
Hanya kau saja yang berjanji untuk esok
sementara esok tak menjanjikan apa-apa
untukmu.
Jika hari ini matahari pagi datang
menjemputmu dengan senyum, apa yang akan kau katakan dan apa yang akan kau
lakukan ? Matahari tak punya banyak waktu untuk menunggu jawabanmu. Kau mungkin
masih diberi sedikit waktu untuk melihat indahnya jingga di senja ketika
matahari menjelang tergelincir, tetapi siapa yang dapat menjanjikanmu bahwa
matahari akan kembali menemuimu. Bagaimana jika matahari tak hadir lagi untukmu
? Bagaimana jika esok tak datang lagi untukmu dan satu-satunya yang kau punya
hanyalah hari ini ?
Jika demikian, lakukanlah sekarang apa
yang semestinya kau lakukan. Dont put until tomorrow what you can do today.
Jika hari ini adalah sholat terakhirmu, sholatlah lebih khusu dari yang khusu.
Jika hari ini adalah sedekah terakhirmu, maka bersedekahlah dengan bilangan
yang cukup. Jika hari ini adalah hari terakhirmu, maka sayangilah orang yang
kau sayangi lebih sayang dari segala kasih sayang. Jika hari ini adalah
pertemuan terakhirmu dengan sesama manusia, maka berikanlah senyuman
terindahmu. Jika hari ini adalah hari terakhirmu, luangkanlah waktu untuk
mengatakan ”Aku menyesal”, ”Maafkan aku”, ” Terimakasih”, ”Aku ikhlas untuk
semuanya”, ”Aku sungguh tulus”, ”engkaulah yang terbaik”, atau jabat tangannya
dengan kehangatan penuh kasih.
Bila esok sungguh tak pernah datang lagi
Kau tak akan menyesali semua hal hari
ini.
Pilihlah nomor satu
karena nomor berikutnya
mungkin tak akan datang.Jakarta, 10 Juni 2014
0 komentar:
Posting Komentar