E S O K

Selasa, 10 Juni 2014


Esok atau besok adalah hari setelah hari ini. Mengapa ada kosa kata ”esok” ? Itu karena hidup tidak hanya hari ini, walaupun hidup yang kita pastikan adalah hidup yang hari ini. Banyak diantara kita yang berpikir bahwa hidup hanyalah hari ini dan untuk hari ini. Esok adalah sesuatu yang tak pernah ada, karena kalaupun esok tiba, maka esok akan menjelma menjadi hari ini.

Semua adalah hari ini, sehingga jika kau bermaksud menantikan esok, maka lakukanlah pada hari ini. Karena esok yang kau namakan esok ketika tiba, ia tak lain adalah hari ini. Jadi, hari ini tak lain adalah esok yang kau katakan kemarin. Sedangkan esok yang kau katakan hari ini adaah sesuatu yang sesungguhnya tak pernah ada secara nyata.

Esok adalah penantian panjang yang tak pernah kau temui. Setiap manusia punya daya gerak beranjak dari satu titik menuju titik berikut. Satu titik itu adalah hari ini, sedangkan titik berikutnya adalah hari setelah hari ini. Itu yang disepakati oleh semua pemakai bahasa sebagai esok or tomorrow. Padahal esok yang anda temui itu tak lain adalah hari ini. Bahasa yang paling sederhana adalah bahwa kita tidak pernah berpijak di esok. Kita hanya berpijak pada titik hari ini ke hari ini berikutnya.

Pernah kau berjanji pada seseorang tentang esok ?
Pernahkah kau berjanji pada dirimu tentang esok ?
Pernahkah kau melakukan sesuatu untuk esok ?
Pernahkah kau menunda sesuatu untuk esok ?
Pernahkah kau merencanakan sesuatu untuk esok ?
Pernahkah kau berharap sesuatu untuk esok ?
Semua tentu saja pernah
karena semua ingin hidup dan lebih baik untuk esok,
Pada esoklah seseorang menanam dan menumbuhkan harapannya.

tapi pernahkah kau berpikir bahwa esok tak pernah datang lagi ?
Apa yang akan kau lakukan sekiranya esok sungguh tak ada lagi ?
Berpikir tentang esok adalah berpikir tentang harapan-harapan
tetapi berpikir tentang esok bisa juga tentang kecemasan
semua sangat tergantung bagaimana anda hari ini.
Betapa banyak diantara kita
diteror oleh ketidakpastian esok
ditodong oleh ketidakjelasan esok
dihadang oleh ribuan tanda tanya tentang esok

Esok itu untuk siapa ?
Kau katakan, bahkan dengan bersumpah
untuk kau dan aku.

Esok itu akan terjadi,
tetapi adakah kau di esok ?
sementara esok tak dijanjikan untuk siapa siapa.
Tidak juga untuk kau dan aku.
Hanya kau saja yang berjanji untuk esok
sementara esok tak menjanjikan apa-apa untukmu.

Jika hari ini matahari pagi datang menjemputmu dengan senyum, apa yang akan kau katakan dan apa yang akan kau lakukan ? Matahari tak punya banyak waktu untuk menunggu jawabanmu. Kau mungkin masih diberi sedikit waktu untuk melihat indahnya jingga di senja ketika matahari menjelang tergelincir, tetapi siapa yang dapat menjanjikanmu bahwa matahari akan kembali menemuimu. Bagaimana jika matahari tak hadir lagi untukmu ? Bagaimana jika esok tak datang lagi untukmu dan satu-satunya yang kau punya hanyalah hari ini ?

Jika demikian, lakukanlah sekarang apa yang semestinya kau lakukan. Dont put until tomorrow what you can do today. Jika hari ini adalah sholat terakhirmu, sholatlah lebih khusu dari yang khusu. Jika hari ini adalah sedekah terakhirmu, maka bersedekahlah dengan bilangan yang cukup. Jika hari ini adalah hari terakhirmu, maka sayangilah orang yang kau sayangi lebih sayang dari segala kasih sayang. Jika hari ini adalah pertemuan terakhirmu dengan sesama manusia, maka berikanlah senyuman terindahmu. Jika hari ini adalah hari terakhirmu, luangkanlah waktu untuk mengatakan ”Aku menyesal”, ”Maafkan aku”, ” Terimakasih”, ”Aku ikhlas untuk semuanya”, ”Aku sungguh tulus”, ”engkaulah yang terbaik”, atau jabat tangannya dengan kehangatan penuh kasih.

Bila esok sungguh tak pernah datang lagi
Kau tak akan menyesali semua hal hari ini.
Pilihlah nomor satu
karena nomor berikutnya mungkin tak akan datang.



Jakarta, 10 Juni 2014